Rusia Lebih Bagus sebagai Tuan Rumah

By Admin


nusakini.com - Rusia bisa dibilang sukses sebagai penyelenggara Piala Konfederasi 2017. Ajang ini bisa dijadikan modal berharga buat menggelar ajang sesungguhnya: Piala Dunia 2018.

Terdapat empat kota yang menjadi tuan rumah Piala Konfederasi 2017: Saint Petersburg, Moskow, Kazan, Sochi. Menurut FIFA, delegasi dari seluruh negara peserta menerima sambutan baik dari publik Rusia.

Tak ada laporan insiden soal rasisme. Banyak suporter tamu yang baru pertama kali datang ke Rusia dan tak sabar datang kembali ke Piala Dunia 2018 buat mendukung tim kesayangan mereka. 

"Ajang ini terorganisasi dengan baik. Saya ingin mengucapkan selamat kepada panitia, relawan, dan suporter. Hal yang yang membuat saya sangat senang adalah rasa hormat masyarakat Rusia kepada fan tamu," ujar Denis Matsuev, pianis top Rusia dan salah satu duta Piala Dunia 2018 di situs FIFA. 

Sang pianis juga sepakat bahwa Rusia tidak memiliki tim kompetitif yang punya potensi bersaing di Piala Dunia. Tim tuan rumah sebetulnya memulai Piala Konfederasi 2017 dengan baik saat mengalahkan Selandia Baru 2-0.

Hanya, ketika dihadapkan pada tim dengan reputasi setara seperti Meksiko, Rusia kalah 1-2. Pasukan Stanislav Cherchesov pun takluk dari juara Eropa, Portugal, 0-1.

Fan tuan rumah sadar diri tak punya generasi pemain yang bagus sehingga tidak menuntut banyak pada tim ini. 

"Kami sudah sangat siap buat menerima kekalahan. Kami sudah terbiasa karena kejadian ini sudah terjadi dalam lima atau enam turnamen berurutan," ujar Dimitry Zanin, jurnalis televisi Rusia, Match TV, kepada CNN.

Pelatih Cherchesov punya pembelaan. Tim Rusia yang dibawa ke Piala Konfederasi adalah mereka yang memang belum punya pengalaman. Pemain utama banyak yang cedera atau pensiun.

Dari 23 nama yang dipanggil di awal turnamen, 14 pemain baru bermain 10 kali atau lebih sedikit buat Tim Sbornaya. Andalan seperti Alan Dzagoev dan Roman Zobnin cedera. Pun dengan Artyom Dzyuba. 

Hanya, Cherchesov yakin timnya akan berubah di Piala Dunia 2018. Ia juga percaya usahanya membuat fan kembali berada di belakang tim akan terlihat di PD 2018. 

"Kami tahu apa yang harus dilakukan buat memperbaiki tim. Saat ini, kami telah memenangi hati dan isi kepala fan yang membuat negeri ini bersatu. Saya pikir kami punya alasan buat optimistis," ucap pelatih berusia 53 tahun itu seperti dikutip Associated Press. (j/om) Piala Dunia, Timnas Rusia